SAMPANG – LACAKPOS.CO.ID – Viral ! Pencerahan Hukum dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ) yang diselenggarakan di Aula Pesanggrahan Desa Ketapang Daya Kecamatan Ketapang Kabupaten Sampang.
Menjadi sorotan berbagai kalangan, saat agenda berlangsung ditemukan sticker berlogo PWI bertuliskan ““PWI Sampang Profesional, Berwawasan dan Beretika untuk Sampang Hebat Bermartabat” selanjutnya dibawahnya ada tageline dan slogan yang syarat muatan politis : “Karena Yang Baru Belum Tentu dan Belum Pasti”, “ Kalau Yang Ada Sudah Terbukti dan Teruji”, “Gak Penting Cari Yang Baru”….! serta di samping kanan terpampang Foto Bupati Dan Wabup (H. Slamet Junaidi dan H. Abdullah Hidayat) masa bakti 2019-2024.
Dan lucunya sticker yang syarat muatan politis di tempelkan pada sisi dalam kerdus kue, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan salah satu tokoh muda pantura (Kepala Desa Ketapang Daya) memerintahkan kepada panitia untuk segera menariknya kembali saat acara berlangsung, namun sebagian sudah terlanjur tersebar. Diberbagai kalangan dan media termasuk (LacakPos edisi, Kamis, (28/07/2022).
Penelusuran awak media lacakpos giat Sosialisasi KEJ ini digagas oleh Kapolres Sampang, AKBP. Arman dengan menggandeng PWI dan sudah dilakukan pada beberapa Polsek Jajaran di wilayah hukum.
Dikonfirmasi tentang siapa penyelenggara sesungguhnya, Ipda Dodi selaku Kasi Humas Polres Sampang tidak meresponnya, Sabtu, pukul 19.00 wib (29/07/2022).
Terpisah, Camat Ketapang maupun Fathorrahman selaku Ketua PWI Sampang belum memberikan klarifikasi apapun dengan viralnya sticker sehingga memancing Ketua Persatuan Jurnalis Sampang (PJS) Faris R. Malik angkat bicara.
Faris sangat menyesalkan, “Asosiasi Pers sebesar PWI bisa terlibat politik praktis, fakta pada sticker ada tageline yang bermuatan politis dan nuansanya memprovokasi, mempengaruhi, mengajak public untuk memilih pasangan tertentu pada suksesi pilkada 2024 mendatang,
“ungkapnya.
“Seharusnya cukup logo Pemkab dan PWI dengan tageline Sampang Hebat Bermartabat saja, itu dah cukup, gak usah dengan kata-kata yang lain yang sifatnya ajakan, provokatif seperti itu, “jelas Faris sembari menyebut itu gak bisa mengelak lagi karena faktanya jelas.
“Saya atas nama PJS amat menyayangkan hal ini terjadi, Saya juga Jurnalis yang sudah pernah mengikuti UKW, dalam UKW sudah jelas, bahwa Dewan Pers (DP) itu mengingatkan kepada rekan-rekan wartawan agar tidak terlibat politik praktis, apalagi PWI ini salah satu asosiasi yang tergabung di DP, sekali lagi sayang jika PWI Sampang ini terlibat, bolehlah kerja sama tapi jangan sampe vulgar dan norak seperti itu dengan mengkampanyekan pasangan tertentu, “sesal tokoh muda penuh ide inspiratif.
“Jika PWI ingin terlibat langsung pada momentum politik (politik praktis), hendaknya mengajukan cuti agar menjadi pencerahan kepada public, terutama bagi adik-adik kita kelak, “jelas Faris seraya diakhiri dengan ketawa lepas penuh tanda tanya.
(Abdul)