SANGIHE – LACAKPOS.CO.ID – Bupati Kepulauan Sangihe Jabes E Gaghana SE,ME membuka secara resmi kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pemantauan Perkembangan dan pembangunan di PKSN tahun 2021 yang bertempat di Papanuhung Santiago Tampungang Lawo. Rabu (15/3/2022) pukul 8:30 WITA.
Bupati Kepulauan Sangihe Jabes E Gaghana SE,ME dalam sambutannya pertama- tama menyampaikan puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa.
” Oleh karena tuntunan dan penyertaan kita boleh hadir mengikuti kegiatan Focus Group Disscution (FGD) pemantau perkembangan dan capaian pembangunan di PKSN tahun 2021,” sambung Gaghana,
“Mengiringi kebersamaan ini, saya atas nama pemerintah kabupaten kepulauan Sangihe menyambut baik dan mengucapkan selamat datang kepada Drs.Sriyanto,M.Si perencana ahli madya pada assisten deputi potensi kawasan perbatasan laut BNPP RI bersama Tim atas kesediaan kesediaan waktu ditengah rutinitas pekerjaan yang padat untuk datang berkunjung di beranda terdepan NKRI dalam kerangka melaksanakan agenda penting dan strategis yang akan kita ikuti bersama dikesempatan ini,” kata Bupati.
Kemudian Bupati juga menyampaikan terimakasih serta apresiasi kepada kepala Badan Pengelola perbatasan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe bersama dengan jajaran yang atas respons positif telah memfasilitasi agenda ini.
“Sebagai daerah perbatasan pengembangan dan pembangunan dikawasan perbatasan negara secara umum sudah menjejaki tahap yang lebih baik dari pada tahapan sebelumnya, namun belum menjadi prioritas utama,” sambung Gaghana.
“Meskipun berbagai regulasi yang mengatur tentang penataan ruang, memberikan suatu persepektif baru dalam menata ruang nasional dimana adanya integrasi antar ruang daratan laut dan udara Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki wilayah – wilayah perbatasan negara, kata Jabes.
Lanjut Jabes, hal ini tentunya berlaku secara umum dihampir seluruh kawasan perbatasan di tanah air,
“Secara jelas membawa konsekuensi dan pengaruh yang besar dalam pencapaian tujuan pengembangan kawasan perbatasan negara,” ucapnya.
“Lebih lanjut lagi menjawab kebutuhan pengembangan kawasan perbatasan negara yang masih menjadi sebuah pekerjaan yang harus diselesaikan bersama maka diperlukan kemauan dan kerja keras melalui berbagai kebijakan atau treatmen perlakuan khusus, sehingga permasalahan – permasalahan PKSN yang ada di Daerah Kabupaten Sangihe dapat dibenahi. Selanjutnya paradigma baru yang menempatkan kawasan perbatasan sebagai beranda terdepan merupakan sebuah kebutuhan dan tuntutan mendasar yang memerlukan respon serta kearifan secara nyata dalam sinergitas seluruh stakeholder pemerintah Daerah maupu pemerinntah pusat. Sehingga Pemerintah Daerah dan masyarakat kabupaten kepulauan Sangihe saat ini sedang berpacu memantapkan pencapaian visi Daerah kepulauan Sangihe daerah perbatasan NKRI gerbang Maritim Indonesia yang maju, sejahtera dan mandiri sehingga semua elemen dituntut untuk bersama – sama mengembankan potensi yang ada di perbatasan ini. Oleh sebab itu, melalui pelaksanaan Focus Group Discussion kali ini diharapkan dapat memberikan beberapa catatan penting bagi Badan Nasional pengelolaan atasan RI dalam menyusun indeks pengelolaan kawasan perbatasan (IPKP) untuk mengukur pembangunan pada pusat kegiatan strategis nasional (PKSN) dimana catatan – catatan penting hasil dari FGD ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah dalam kerangka pengembangan kawasan perbatasan di kabupaten kepulauan Sangihe serta asensi dari rencana sesuai dengan kondisi kebutuhan baik pemerintah daerah dan masyarakat yang ada di wilayah perbatasan,” pungkas Bupati Sangihe.(***/Udy)