MINAHASA – LACAKPOS.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Minahasa mengeluarkan surat keputusan tentang pembentukan dewan Smart City dengan nomor 327 tahun 2021, serta keputusan Bupati Minahasa dengan nomor 328 tahun 2021 tentang pembentukan tim pelaksana Smart City.
Ini dilakukan sebagai bentuk dukungan Bupati Minahasa Ir. Royke Octavian Roring M.Si, terhadap Smart City yang mengandung misi “Kabupaten Minahasa memantapkan manajemen birokrasi yang profesional, terintegrasi, dan responsif terhadap kebutuhan pembangunan”.
Dalam hal ini pun, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadis Kominfo) Kabupaten Minahasa Maya Kainde SH MAP mengatakan, perumusan sasaran Smart City dijabarkan dalam 6 pilar.
Ke – 6 pilar tersebut adalah:
1, Tata kelola birokrasi (Smart Governance).
2, Pemasaran daerah (Smart Branding).
3, Perekonomian (Smart Economy).
4, Ekosistem pemukiman penduduk (Smart Living).
5, Lingkungan masyarakat (Smart Society).
6 , Pemeliharaan lingkungan (Smart Environment)
“Untuk Tata Kelola Birokrasi terbagi empat. Pertama, pelayanan publik yang cepat dan muda diakses, hal itu menjadi tuntutan birokrasi dalam mewujudkan smart city. Selanjutnya, quickwins yang disampaikan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil menjadi inovasi Pemerintah Kabupaten Minahasa. Kedua, layanan online Disdukcapil sudah diterapkan di Kabupaten Minahas,” jelas Kainde.
Kemudian, layanan tanda tangan elektronik yang bekerjasama dengan BSRE dalam rangka pelayanan administrasi yang sudah digunakan pada SKPD dan dikoordinir oleh Dinas Komunikasi dan Informatika.
“Saat ini sementara dikembangkan Dashboard layanan online data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) oleh Dinas Sosial,” katanya.
Ia pun mengatakan, untuk Pemasaran Daerah terbagi dua, yakni upaya peningkatan daya saing daerah melalui pemanfaatan potensial lokal (Sumber daya alam, SDM dan ekosistem bisnis) merupakan tampak ciri khas daerah dalam penataan kota dan pengembangan perekonomian.
“Kedua, quickwins dari Dinas Pariwisata pada saat ini masih dalam tahap pengembangan layanan aplikasi Minahasa Smart Tourism,” ucapnya.
Sementara dari sisi Perekonomian. Dimana, dalam mendukung akselerasi Smart City, dimensi Smart Economy memfasilitasi terwujudnya ekosistem perekonomian daerah yang transparan dan juga praktik pembayaran digital.
“Kondisi tersebut akan tercipta ketika masyarakat dan pemerintah daerah memiliki financial leterasi yang mendukung,” ujarnya.
Lanjut Kainde, Badan Pendapatan Daerah kabupaten Minahasa melaksanakan sistem pembayaran pajak daerah yang cashless. Dan sudah bekerjasama dengan pihak swasta yakni Bank SulutGo dalam pembayaran pajak daerah online. Selanjutnya, terintegrasinya data transaksi host to host BPHTB Bapenda dengan BPN.
Sedangkan Ekosistem Pemukiman Penduduk, kata Kainde, untuk mewujudkan kota sigap dan layak dihuni menjadi salah satu dimensi Smart Living.
“Selain memperhatikan harmonisasi tata ruang dan ketersediaan sarana transportasi, aspek kesehatan juga menjadi bagian dalam dimensi ini. melalui inovasi ambulans siaga dan PSC 119, adalah quickwins yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa, dan saat ini sementara dikembangkan layanan aplikasi antrian online oleh RSUD Samratulangi Tondano,” jelasnya.
Dari sisi lingkungan masyarakat untuk mewujudkan kota yang aman bagi masyarakat. Ditinjau dari aspek masyarakat, kolaborasi antar komunitas dalam mengembangkan toleransi, ekosistem belajar efisien serta sistem keamanan yang dijamin oleh pemerintah.
“Selain itu, Satuan Polisi Pamong Praja, dalam hal ini melaksanakan pelayanan pengaduan pelanggaran Perda,” ucapnya.
Lebih Lanjut, pemeliharaan lingkungan tidak hanya berkaitan dengan akselerasi penggunaan teknologi dan pembangunan daerah. Arah pengembangan Smart City juga merujuk pada keberlanjutan lingkungan. Dan Dimensi Smart Environment berkaitan dengan proteksi lingkungan, tata kelola sampah dan limbah serta pengembangan tata kelola energy yang bertanggung jawab.
“Melalui inovasi Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Minahasa, tata kelola sampah dan limbah dikelola secara kolaboratif dengan pihak ketiga yang dikembangkan secara digital,” tutup Kainde. (*/Angky)