SAMPANG – LACAKPOS.CO.ID – Upaya dan ikhtiar selama ini yang dilakukan berbagai elemen masyarakat, Tokuh agama, Tokoh Masyarakat dan Pemerintah untuk segera mengakhiri dan menyelesaikan konflik sesama warga masyarakat yang berbasis aqidah sudah mencapai klimaks artinya pada era Kepemimpinan H. Slamet Junaidi banyak dilakukan terobosan yang selama ini cukup efektif dan terintegral, sebagai contoh belum lama ini sebagai awal proses Rekonsiliasi sudah dilakukan sebanyak 287 orang pengungsi Syiah asal Kabupaten Sampang menjalani pembaiatan menjadi Suni atau Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) di Sampang, Kamis (05/11/2021), dengan harapan dapat pulang ke kampung halamannya dan kembali hidup berdampingan seperti semula.
Tentunya harapan pada tahap akhir penyelesaian konflik ini adalah dapat memulangkan warga pengungsi ke kampung halamannya dan sesuai hak-hak yang mereka milikia, maka beberapa kendala yang ada tentunya akan lebih sulit untuk bisa memulangkan warga eks kelompok Syiah ke kampung halamannya, sedangkan pada tataran bawah sudah cukup welcome untuk menerimanya kembali dan bahkan sesuai rencana pada bulan januari pada minggu ke-2 (dua) ini akan dilakukan penjemputan tahap I sebanyak 26 KK/104 jiwa dan sisanya 56 KK/218 jiwa akan dilakukan pada penjemputan tahap-2 sehingga jumlah secara keseluruhan warga pengungsi di Rusun Puspa Argo Jemundo Sidoarjo sejumlah 82 KK/346 jiwa per januari 2022.
Bak ibarat gayung bersambut warga masyarakat, Tim 5 (lima), Perangkat Desa dan para Tokoh Agama/Ulama siap menerima kehadiran saudara mereka untuk hidup berdampingan kembali.
“Proses penanganan dan penjemputan warga pengungsi ini, saudara kita yang ada di Jemundo, Sidoarjo sudah on progress tapi tentunya Pemerintah Daerah masih berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kami masih menunggu bagaimana konsep penjemputan, kalau kami sudah punya konsep, kami berharap ada Rapat Koordinasi Bersama antara Pimpinan Daerah Kabupaten Sampang dengan Gubernur dan selanjutnya kami menunggu itu”. demikian Bupati Sampang, H Slamet Junaidi saat ditanya awak lacakpos tentang progress akhir penyelesaian warga Syiah, Jum’at (14/01/2022).
“Pemerintah Kabupaten Sampang berharap ada sinkronisasi dalam merumuskan konsep-konsep yang akan digunakan, konsep yang ada pada kami awalnya perwakilan warga kita akan menjemput ke tempat pengungsian di Jemundo, Sidoarjo dan setelah pulang sampai di Sampang akan mampir sejenak di Pendopo Trunojoyo,. lanjut H Idi.
Masih kata H. Idi, hasil Rapat Koordinasi beberapa hari yang lalu, masih menunggu Keputusan Ibu Gubernur dan Pemkab Sampang sampai saat ini menunggu kapan akan diundang kembali untuk membahas proses penjemputan, bukan Pemerintah Daerah tidak mampu namun ini sebagai bentuk koordinasi dan tanggung jawab pemerintah secara berjenjang, jika nantinya tidak ada respon dari Pemprov Jatim kami akan tetap melaksanakan penjemputan karena yang paham situasi di bawah ini kami, Pemerintah Daerah, kalau kami harus menunggu ini terus maka kapan segera terealisasi.
“Hasil koordinasi kemarin kami menghendaki dan dipikirkan bersama bagaimana nasib saudara kita yang akan pulang dan dijemput oleh keluarganya baik dari sisi sandang, pangan dan papannya, perumahan ini yang akan disampaikan oleh kami ke Ibu Gubernur bagaimana menghadirkan Rumah Layak Huni (RLH), biaya hidup sehari-hari pula bagamana nasib mereka yang sudah siap bekerja agar dibantu oleh Gubernur untuk disalurkan pada pabrik-pabrik agar dapat membiayai hidupnya serta jika pada akhirnya Pemrov Jatim masih tarik ulur maka kami siap menanggung ini semua, termasuk biaya pribadi kami siap, tandas penuh harap H. Slamet Junaidi.
Awak lacakpos ketika menghubungi Kepala Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Jawa Timur, (Jum’at, 14/01/2022), Dr. Alwi, MHum via Whatsapp, menegaskan bahwa terkait proses penanganan/penjemputan warga pengungsi ada pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jatim, ucapnya
Untuk mendapatkan akurasi pemberitaan yang dapat dipertanggung jawabkan secara profesi maka di saat yang sama (Jum’at, 14/01/2022) awak media lacakpos menghubungi Heru Wahono Santoso, S.Sos., MM selaku Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jatim by Whatsapp.
“masih rapat di makasar”,. singkat heru (Jum’at, pukul 15.21 – 14/01/2022)
(dibuktikan dengan share foto Rakornis Bakesbangpol se Indonesia yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum, Kemendagri RI).
Di hari berikutnya, Sabtu (15/01/2022) pukul 10.29 wib, awak media lacakpos mencoba langung mengkonfirmasi kepada Kepala Bidang Integrasi Bangsa, Agus Imantoro: “Maaf masih rapat,” singkatnya.
Bahkan dihari berikutnya awak lacakpos tidak mendapatkan respon apapun, pertimbangan awak lacakpos menghubungi karena Kabid inilah yang secara tekhnis memiliki roadmap, Penyusunan Rencana Aksi Bakesbangpol Jatim selaku salah satu Tim Penanganan Konflik.
Tanggapan optimis disampaikan oleh salah satu figure yang selama ini ikut dan memahami di dalam proses awal penyelesaian konflik sampai ke arah penyelesaian, Rudi Setiadi, mantan Kepala Bakesbangpol Sampang.
“ Selayaknya semua pihak mendukung terobosan yang dilakukan Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi, karena konflik ini cukup menyita perhatian semua pihak bahkan pada era yang lalu tidak sedikit pejabat dari pusat datang ke sampang namun belum berprogress”. Kata Rudi.
“Ibarat makanan, saat ini tinggal menyajikan saja dan siap untuk mencicipi karena berkat ikhtiar, upaya dan keberanian Bupati Sampang untuk mengambil langkah terobosan dengan dukungan penuh tokoh agama dan tokoh masyarakat serta jika ini sukses maka akan menjadi sukses skala nasional di dalam menyelesaikan konflik berbasis aqidah sekaligus memberikan solusi konkrit terhadap warga pengungsi sampang di jemundo kembali ke kampung halamannya kemudian dijamin kehidupannya ke depan”. Ucap Rudi penuh optimis
(Abdul)