SAMPANG – LACAKPOS.CO.ID – Untuk menindaklanjuti hasil Sosialisasi Rencana Aksi Nasional (RAN) Percepatan Penurunan Angka Stunting Tahun 2021-2024, bertempat di Hotel Bahagia, Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang menggelar Rembuk Stunting dalam rangka aksi percepatan penurunan stunting, Kamis, (11/05/2023).
Dinkes Kabupaten Sampang selaku leading sector yang bertanggung jawab dari sisi teknis percepatan penurunan angka stunting di daerah mengundang beberapa OPD teknis terkait dan nampak hadir, Kadinkes Sampang, dr. Abdullah Najich., Sp.P.,MM beserta para Kabid dan Kasie teknis, Kasdim 0828, Dokes Polres Sampang, beberapa pimpinan OPD dan para Camat dan Lurah/Kades locus stunting serta para Ka UPTD Puskesmas.
Rembuk stunting dibuka oleh Wakil Bupati Sampang, Abdullah Hidayat selaku Ketua Tim Penurunan Angka Stunting Kabupaten Sampang dan diawal sambutan dirinya mendorong kinerja perangkat daerah dan beberapa mitra terkait atas capaian prestasinya selama ini.
Bahkan kata dirinya, capaian percepatan penurunan angka stunting di sampang selama ini melebihi target capaian nasional dan Alhamdulillah berkat kerja sama yang cukup solid dan penuh tanggung jawab OPD dan mitra pemangku lainnya dapat menurunkan angka stunting tahun ini, dari 17,20% menjadi 6,38% yang artinya melebihi target nasional sebesar 14%.
Sementara Kadinkes Kabupaten Sampang, dr. Abdullah Najich., Sp.P.,MM mengatakan bahwa Rembuk Stunting digelar dalam rangka sebagai ikhtiar dan upaya untuk percepatan penurunan angka stunting secara terintegrasi antar pemangku kebijakan lainnya di daerah.
Karena menurutnya, dengan pola kerja terkoordinir dan langkah terintegrasi, sistematis dan berkelanjutan antar pemangku di daerah maka penurunan angka stunting dapat kita cegah secara signifikan.
“Stunting dan kekurangan gizi lainnya, disamping berisiko menghambat pertumbuhan fisik (gagal tumbuh) dan rentan terhadap penyakit (gangguan metabolik : DM. Hipertensi, obesitas) dan menghambat perkembangan kognitif (gangguan kognitif motorik) yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan”, ungkap dokter spesialis paru ini.
(Abd)