Pedagang vs Satpol PP Manado, Masyarakat Pemerhati Angkat Bicara

MANADO – LACAKPOS.CO.ID –
Sebagaimana yang telah viral dimedia sosial lewat siaran langsung akun Facebook Faiglend Keysten Tiwa, warga Sulut dihebohkan dengan perlakuan dari Anggota Satuan Polisi Pamong Praja yang arogan, Kamis (16/5/2022) di Kelurahan Calaca Kecamatan Wenang.

Kejadian yang terjadi Kamis dini hari itu, terpantau lewat siaran langsung dari akun Facebook tersebut mengundang kontroversi dari warga Sulut. Berbagai tanggapan dan komentar bermuculam dikolom komentar siaran langsung.

Cuplikan video yang viral di media sosial (ist)

Wartawati Lacakpos Nina Rumondor turun langsung ke kompleks Pasar Bersehati dimana tempat para pedagang yang terlibat langsung dengan insiden adu mulut dan adu fisik berdagang.

Salah satu pedagang penjual sayur mayur yang berinisial SP asal Tomohon yang melihat langsung kejadian pada dini hari itu mengatakan kepada media dengan dialeg Manado.

” Torang pedagang dorang Pol PP so nda kase maso didalam pasar, dengan kalau mo dapa kase maso itu cuma 10 menit dengan paling lama 15 menit. Bagimana le torang mo dapa kase jual torang p jualan kalau waktu cepat bagitu? Sedangkan roda-roda yang jaga angkat torang p jualan dorang so nda kase maso padahal pertama dorang kase ijin maso. Kalo ada roda yang angkat torang pe jualan kong lama, Pol PP angkat kong taruh pa dorang p oto Pamong Praja,” ucap SP yang juga diiyakan oleh pedagang lainnya yang ada dilokasi pasar Bersehati pada saat itu.

Para pedagang pun tidak menerima perlakuan dari Anggota SatPol PP yang dinilai sangat tidak ada pengertian sama sekali. Selanjutnya terjadi adu mulut dan fisik.

” Torang pe teman Roy dengan Parvi Anggota Pamong Praja ada pukul. Anggota Pol PP yang satu kira torang nda kenal p Dia. Pertama Dia ada pake seragam Pol PP, abis itu Dia bale kong Dia so buka depe seragam kong Dia pake kaos warna hitam. Dia itu le no salah satu yang ada ba pukul p torang p teman,” jelas SP.

Seperti yang dilihat dan didengar dari video siaran langsung di Facebook, ada suara yang berteriak salah satu Pol PP mengeluarkan senjata tajam dan suara makian dari beberapa Pol PP, Kasat Pol PP Manado Yohanis B. Waworuntu, SE, M.Si mengatakan kepada media.

“Anggota tertibkan lokasi larangan jualan dengan kedepankan upaya persuasif dan humanis, tapi tidak diindahkan, ditindak tegas (bukan arogan), karena sudah berkali-kali secara persuasif humanis diperingatkan, namun tidak diindahkan,”

“Saat Anggota tertibkan, pihak Pedagang tidak menerima dan melakukan resistensi.”

“Pedagang memprovokasi dgn berteriak-teriak menantang Anggota untuk mengajak bertarung, tapi tidak digubris anggota, penertiban tetap dilakukan.”

“Tetapi ketika Anggota mendekati untuk tetap tertibkan, tiba-tiba dari pihak pedagang melakukan pemukulan terlebih dahulu.”

“Ini terjadi karena anggota melarang berjualan pada lokasi yang tidak diperuntukkan sebagai areal relokasi oleh PD. Pasar.”

“Tidak ada Anggota mengeluarkan barang tajam.”

Selanjutnya akan dikoordinasikan dengan PD. Pasar untuk mencarikan solusi terbaik bagi pedagang,” jelas Kasat Pol PP Manado Yohannis Waworuntu lewat Whats Upp kepada wartawan lacakpos.

Menyikapi kejadian tersebut, Samsuri Masloman selaku salah satu pemerhati masyarakat pun angkat bicara.

” Sebaiknya Pemerintah Kota Manado lebih disiplin dalam mengangkat THL Satpol PP. Seragam Satpol PP itu mahal dan tidak sembarangan. Alangkah baiknya sebelum memakai seragam Satpol PP, mereka itu ditatar seperti mengikuti pendidikan dan pelatihan seperti Diklat agar mereka tahu tata krama dan cara yang benar-benar humanis dalam menjalankan tugas pengamanan. Walaupun sudah dalam keadaan kelelahan dan dipancing emosi dari siapapun, mereka tidak boleh arogan. Nanti kalau sudah ada sesuatu yang melanggar hukum, mereka serahkan kepada pihak yang berwajib yaitu kepolisian. Jangan mereka itu dalam sedang menjalankan tugas negara lalu seperti premanisme,” ucap Om Uri panggilan akrab masyarakat pemerhati asal Kelurahan Banjer dengan vokal.(Nina)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *