Giat Atraksi Budaya Dalam Rangka Deklarasi TIB Sulut di GOR Kota Bitung

BITUNG – LACAKPOS.CO.ID – Deklarasi Timur Indonesia Bersatu (TIB) Sulawesi Utara, dirangkaikan dengan atraksi budaya, Sabtu (20/11/2021) bertempat di GOR Kota Bitung.

Diundang hadir pada kesempatan ini Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Kapolda Sulut, Wali Kota Bitung Ir. Maurits Mantiri, Kakesbangpol, Forkopimda Kota Bitung, Ketua Umum TIB Andreas Parapaga, Ketua DPD TIB DPD dipimpin Sulut Mikha Ransulangi SH, Ketua DPC TIB Bitung Apolinaris Ngilamele, Pimpinan Ormas/LSM Provinsi Sulut serta para pengurus DPC TIB Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kab. Minahasa, Kab. Minahasa Utara, Kab. Minahasa Tenggara, Kab. Minahasa Selatan serta tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Atraksi Budaya yang dikemas dalam Deklarasi Timur Indonesia Bersatu ini, menurut Wali Kota Bitung Maurits Mantiri, sangat penting karena menampilkan keragaman dan kekayaan budaya yang patut dilestarikan.

Pergelaran seni dan budaya mencakup tarian Kabasaran, tarian Cakalang, tarian Cakalele, tarian Dana Dana, tarian Masamper, Kolintang, dan Yanger. Tarian-tarian ini memiliki kisah tentang kearifan budaya yang dimiliki masyarakat di timur Indonesia. Budaya itu menjadi kekuatan dalam menciptakan harmoni kehidupan dan soliditas serta solidaritas satu sama lain sebagai saudara.

“Saya, atas nama pribadi dan pemerintah Kota Bitung memberikan dukungan sepenuhnya pada kegiatan ini,” kata Wali Kota Mantiri yang diwakili Kaban Kesbangpol dalam sambutannya.

TIB merupakan organisasi masyarakat dengan visi terciptanya kemandirian di Indonesia timur, diharapkan menjadi wadah bagi generasi muda yang berasal dari daerah wilayah Indonesia timur untuk menampilkan karakter budayanya sebagai pejuang yang berkepribadian, berpengetahuan dan trampil dalam rangka memperkuat aktualisasi diri sebagai landasan pengabdian dalam mewujudkan kehidupan bermasyarakat melalui cipta, karsa dan karya berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Mantiri berharap, keluarga besar TIB DPD Sulawesi Utara ikut berkolaborasi menjaga situasi yang aman dan kondusif di tengah upaya vaksinasi Covid-19.

Ia yakin perkumpulan TIB mampu hadir dan menjaga nilai-nilai luhur, moral, kebaikan, dan kebajikan demi terjaga kehidupan damai di tengah masyarakat Sulawesi Utara.

Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum Timur Indonesia Bersatu Andreas Parapaga mengatakan, TIB ibarat mentari pagi yang bersinar dari bagian timur Indonesia.

Awal berdirinya Timur Indonesia Bersatu, kata Andreas Parapaga, bermula ketika Andreas Parapaga sebagai Ketua JOP (Jong Orang Papua) bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta dalam rangka mendukung keterpilihan Joko Widodo sebagai presiden pada pilpres 2019.

“TIB terbentuk ketika kami sepakat bahwa keluarga besar Indonesia timur yang sedang merantau di Jakarta, bersatu untuk bersama-sama memenangkan Bapak Joko Widodo pada pilpres 2019. Kami menyadari, bahwa ketika Papua, Maluku, Sulawesi, dan NTT sebagai empat pilar bangsa bersatu, maka keutuhan bingkai NKRI itu akan tetap terjaga,” beber Andreas.

TIB harap Andreas, selalu bersinergi dengan pemerintah pusat sampai ke daerah. Dan selalu siap menjadi garda terdepan dalam melawan radikalisme, intoleran, rasisme, dan korupsi.

“Saat ini saya berterima kasih dan bahagia bahwa di Sulawesi Utara, di atas Tanah Minahasa ini keluarga Besar TIB bisa menyatakan diri hadir di antara semua saudara yang lain,” ucapnya.

Lanjutnya, saya anak Papua terlahir dengan didikan dalam 3 adat istiadat. Saya lahir di Papua dan dididik dengan adat Papua. Saya dididik dengan adat Nusa Utara karena ayah saya berasal dari Sangihe Talaud, dan saya juga dididik dengan adat Maluku karena ibu saya berasal dari Kepulauan Kei, Maluku Tenggara.

“Sebagai anak Nusantara dan anak adat Timur Indonesia, saya memiliki kewajiban untuk selalu melestarikan adat istiadat sebagi perekat persatuan dari Sabang sampai Merauke,” pesannya.

Harapan saya, dengan deklarasi Timur Indonesia Bersatu di Sulawesi ini, kita bersama-sama mendukung pemerintah daerah untuk bersama-sama berani bersuara tentang kebenaran, keadilan dan berani melawan segala bentuk kekerasan yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD’45, tutup Andreas dalam sambutannya pada Acara Atraksi Budaya dan Deklarasi TIB Sulawesi Utara di Kota Bitung ini. (*/Angky)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *