ENREKANG – LACAKPOS.CO.ID – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Enrekang menggelar sosialisasi pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Kekerasan Terhadap Anak bersama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sulawesi Baru, di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Enrekang, Rabu, (12/10/2022).
Acara sosialisasi tersebut dibuka Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Hj. Darmawaty Anto dan menghadirkan Kadis DP3A H. Burhanuddin M.AP dan Ketua LSM Sulawesi Baru Wahyuddin Jamar serta Ormas, Tokoh Agama, dunia Usaha dan Tenaga Ahli Keagamaan (TAK) perwakilan dari Kecamatan Se-Kabupaten Enrekang
Asisten I Pemerintahan Darmawaty Anto mengungkapkan, pemerintah Kabupaten Enrekang mendukung penuh upaya pencegahan kekerasan, ekploitasi perempuan dan anak di Bumi Massenrempulu, karena itu kepada pihak terkait utamanya DP3A lebih mengintensifkan sosialisasi kepada seluruh masyarakat jika memungkinkan hingga ke pelosok Desa.
Ini diharapkan kedepanya tidak ada lagi muncul kasus kekerasan kepada perempuan dan anak.
Sedang Kadis DP3A H. Burhanuddin menyebutkan, masalah kekerasan terhadap anak dan perempuan perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak.
Dengan demikian sosialiasi tersebut dilakukan untuk dapat lebih memberikan pemahaman atas masalah yang bisa timbul, sehingga melalui kegiatan ini dapat menyatukan tekad mewujudkan Bumi Massenrempulu Enrekang terbebas dari kekerasan maupun eksploitasi perempuan dan anak.
“Menyatukan tekad mewujudkan kabupaten Enrekang terbebas dari kekerasan maupun eksploitasi perempuan dan anak”tegas Burhanuddin
Ditempat yang sama Ketua LSM Sulawesi Baru ,Wahyuddin Jamar dalam materinya juga menambahkan, hak dan perlindungan terhadap anak telah diatur dalam UU No 35 tahun 2014.
Maka dapat tersampaikan kepada berbagai elemen seperti organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, dunia usaha dan media termasuk dengan menghadirkan Tenaga Ahli Keagamaan (TAK) perwakilan dari kecamatan se Kabupaten Enrekang yang diharapkan sebagai corong menyampaikan pencegahan kekerasan perempuan dan anak dalam kegiatan keagamaan ditengah masyarakat,pungkas Wahyuddin .(atta)