MINSEL, LacakPos.co.id — Bupati Minahasa Selatan, Franky Donny Wongkar, S.H., menghadiri Kegiatan Mini Lokakarya Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting Tahap III serta Sosialisasi 7 Dimensi Lansia Tangguh, yang digelar di Kecamatan Tatapaan, Senin (3/11/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Franky Donny Wongkar membuka secara resmi kegiatan yang bertujuan memperkuat sinergi lintas sektor dalam upaya percepatan penurunan stunting serta penguatan ketahanan keluarga di Kabupaten Minahasa Selatan.
Upaya percepatan penurunan stunting dan penguatan ketahanan keluarga menjadi salah satu prioritas nasional sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, yang diimplementasikan di daerah melalui Peraturan Bupati Minahasa Selatan Nomor 14 Tahun 2023 tentang Peran Desa dalam Pencegahan dan Penurunan Stunting Terintegrasi. Program ini sejalan dengan Bangga Kencana, yang menekankan peningkatan kualitas keluarga sebagai fondasi utama pembangunan manusia.
Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan Sosialisasi 7 Dimensi Lansia Tangguh, sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap kelompok usia lanjut yang berperan penting dalam pembentukan keluarga tangguh dan masyarakat berdaya. Adapun tujuh dimensi tersebut meliputi aspek spiritual, emosional, fisik, sosial kemasyarakatan, kognitif, profesional/vokasional, dan lingkungan.
Melalui sosialisasi ini, para lansia diharapkan tidak hanya menjadi penerima manfaat pembangunan, tetapi juga menjadi pelaku aktif dan panutan moral bagi keluarga serta lingkungan sosialnya.
Dalam sambutannya, Bupati Franky Donny Wongkar menegaskan bahwa kegiatan mini lokakarya merupakan momentum strategis untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan produktif, sekaligus memastikan keluarga serta lansia menjadi bagian aktif dalam pembangunan manusia seutuhnya.
“Kegiatan Mini Lokakarya Tahap III ini juga merupakan bagian penting dari proses evaluasi dan penguatan koordinasi antar sektor. Melalui forum ini, kita ingin memastikan seluruh strategi penanganan benar-benar terintegrasi, efektif, dan berdampak langsung pada penurunan angka stunting di daerah kita,” ujar Bupati.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan target penurunan prevalensi stunting dari 28,1% menjadi 24,5% pada tahun 2025, dan terus bergerak menuju kondisi ideal sesuai arah RPJMD Kabupaten Minahasa Selatan 2025–2029.
Bupati juga mengingatkan seluruh peserta yang hadir—mulai dari unsur Forkopimcam, tenaga gizi, bidan koordinator, TP-PKK, kader posyandu, PKB/PLKB, hukum tua, hingga pendamping desa—untuk memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan keluarga sehat, tangguh, dan sejahtera.
“Pastikan setiap anak yang lahir di Minahasa Selatan tumbuh dalam lingkungan yang mendukung kesehatannya, mendapat asupan gizi cukup, dan dibesarkan dengan kasih sayang dalam keluarga yang harmonis,” tegas Bupati.
Hadir dalam kegiatan tersebut Danramil 1302-16 Tumpaan, Kapten Inf. Ferdinand Tedampa; Kapolsek Tumpaan, Iptu Oksin Prong; Kepala Puskesmas Tatapaan, dr. Ingrit Gerungan; Ketua IPKB Provinsi Sulut, Olvia Lora Lolowang, S.Pd.; serta para hukum tua, tenaga kesehatan, kader KB, TP-PKK, BKL, tokoh masyarakat, dan tokoh agama se-Kecamatan Tatapaan.
Bupati Minahasa Selatan turut didampingi Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, Frelly Turangan, S.St.; Kepala Dinas Pariwisata, Efert Kawalo, S.E.; dan Camat Tatapaan, Ciendy M. I. Mongkaren, S.H., M.H., bersama jajaran pemerintah kecamatan.
(Eka Putra / Lacakpos.co.id)
									
													





