MANADO – LACAKPOS.CO.ID – Disinyalir telah terjadi tawuran antar sekolah yakni SMKN 2 dengan SMAN 7 Manado di lorong tiga Tingkulu Kecamatan Wanea Kota Manado, Selasa (2/8) sekira Pukul 04.00 Wita sore.
Peristiwa tersebut sempat melukai salah seorang siswa SMKN 2 di bagian kepalanya dan saat ini dalam perawatan di rumah korban Desa Kembes Kecamatan Tombulu Minahasa.
Informasi di rangkum kejadian berawal pada sore hari yang mana ada beberapa siswa SMKN 2 usai pulang sekolah melintas di dekat lorong tiga dekat SMAN 7, tapi di saat itu siswa SMAN 7 telah pulang sekolah.
Namun tiba-tiba di lorong tiga muncul oknum yang di duga preman kampung(prekam)dengan ciri-ciri memiliki tato di badannya.
Terkait hal tersebut jurnalis Lacakpos.co.id mencoba menghubungi Kepala SMAN 7 DR Willem Rawung MPd menjelaskan peristiwa itu tidak benar dan tak ada tawuran antar sekolah.Para siswa saat itu semua sudah tidak ada lagi di sekolah dan telah pulang ke rumah mereka masing-masing.
” Tidak ada tawuran karena siswa SMAN 7 sore itu sudah pulang ke rumah mereka masing-masing.Memang saya sempat mendengar adanya siswa SMKN 2 tapi mereka hanya melintas di lorong tiga, kata Willem Rawung melalui telp genggam Jumat(4/8).
Hal senada juga di ungkapkan Kepala SMKN 2 Robin Koloay SPd menerangkan ke dua sekolah tidak ada terlibat tawuran pada sore itu.Kronologisnya kata Koloay waktu itu anak didiknya habis pulang sekolah dan melewati di lorong tiga entah bagaimana tiba-tiba ada oknum yang diduga preman kampung melakukan penyerangan pada siswa SMKN 2 mengakibatkan luka kepala.
” Iya ada korban akibat dianiaya preman kampung,dan korban dalam perawatan dirumahnya di Desa Kembes, ” ungkap Kepsek Koloay pada Lacakpos.co.id.
Menambahkan dengan kejadian tersebut pihaknya menghimbau untuk sementara anak didiknya jangan melewati daerah tersebut,khusus yang tinggal di Koka dan Kembes di anjurkan ikut jalan Kamangta.(kix)