Diduga Ditipu Oknum Eks Pegawai Notaris, Warga Sokobanah Rugi Puluhan Juta Demi Urus Sertifikat Tanah

Contoh Sertifikat Hak Milik (SHM) yang diterbitkan Kantor Agraria Tata Ruang/Pertanahan Kabupaten Sampang (ist)

SAMPANG, LacakPos.co.id — Niat ingin memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM) atas tanah dan bangunan berubah menjadi penyesalan mendalam bagi seorang warga Desa Tamberu Laok, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, berinisial B. To. Pasalnya, uang senilai Rp28 juta yang ia serahkan kepada seorang wanita muda berinisial J untuk pengurusan sertifikat tersebut, diduga raib setelah dua tahun tanpa hasil.

Berdasarkan penuturan B. To kepada LacakPos.co.id, peristiwa itu bermula sekitar Februari 2024. Saat itu, J—yang mengaku sebagai pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Sampang—datang menawarkan jasa pengurusan SHM atas tanah dan bangunan miliknya yang berlokasi di Desa Sokobanah Daya.

Bacaan Lainnya

“Dia (J) bilang bisa bantu urus SHM karena kerja di pertanahan. Saya percaya saja dan langsung kasih uang Rp28 juta secara tunai sesuai permintaannya,” ujar B. To, Selasa (05/11/2025).

Namun seiring berjalannya waktu, janji yang diberikan J tak pernah terealisasi. Hampir dua tahun lamanya, sang wanita yang diketahui merupakan mantan staf administrasi di salah satu kantor notaris di Kota Sampang itu tak lagi memberikan kabar.

Hingga akhirnya, B. To mendapat informasi bahwa J sudah tidak lagi bekerja di kantor notaris tersebut dan kini disebut-sebut bekerja di salah satu dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Camplong.

Tim LacakPos.co.id, pada Kamis (06/11/2025), mencoba melakukan klarifikasi langsung kepada J melalui pesan WhatsApp, namun upaya konfirmasi tersebut tidak mendapat tanggapan.

“Upaya terakhir saya sudah buntu, sepertinya memang harus saya laporkan secara resmi ke Satreskrim Polres Sampang,” tegas B. To.

Kasus ini menambah daftar panjang dugaan penipuan bermodus jasa pengurusan sertifikat tanah, yang kerap menyasar warga dengan iming-iming proses cepat dan biaya ringan.
Pihak Polres Sampang diharapkan segera menindaklanjuti laporan warga agar tidak ada korban lain yang mengalami hal serupa.(Az)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *