JAKARTA- LACAKPOS.CO.ID – Terkait dengan disahkannya Undang-undang Kesehatan baru-baru ini, membuat Ketua Nasional Realwan Kesehatan (REKAN) Indonesia, Agung Nugroho angkat bicara, Kamis (13/07/2023).
“Kalau anggaran kesehatan di RUU dihapuskan? Anggaran =budgetting. Kalo ga di budget, ga punya duitnya. Standarnya, anggaran kesehatan itu 5%. Kalau APBN indonesia itu 2400 Trilyun, jadi sekitar 155 trilyun buat kesehatan kalo ada anggaran,” ucap Agung Nugroho.
“Kalo ada 155 trilyun buat 275 juta penduduk, itu cuma cover maksimal 1.5 juta rupiah jaminan kesehatan setahun. Itu pun ga dibagi rata ya. Kita ambil contoh pembagian rata saja. Sedang, Klaim BPJS jamkesmas kita sekali rawat inap itu 1.2 jutaan. Artinya cuma bs sekali dipakai,” lanjut Agung.
“Trus gmn nasib lansia yg harus rawat berjalan artinya per minggu harus ke puskesmas, penyakitnya kompleks dan banyak? Gmn nasib 6 jutaan anak stunting/tengkes yg butuh stok logistik gizi? Itu gak dicover dengan anggaran per penduduk 1.5 juta tadi. APALAGI ga ada anggarannya,” ucap Agung.
“Jelas ke depan ini akan membebani skema jaminan kesehatan Indonesia, dimana BPJS Kesehatan akan semakin banyak membiaya kesehatan karena negara lepas tangan. Dan ujung-ujungnya rakyat akan kembali dicekik lehernya lewat kenaikan iuran BPJS Kesehatan,” ucap Agung Nugroho lagi.(*/Steven)