BUKITTINGGI – LACAKPOS.CO.ID – Terkait pemberitaan dengan judul Cuman Jadi Pajangan Tandon Air Cuci Tangan di Puskesmas Rasima Ahmad Tangah Sawah berbulan-bulan kosong, Wakil Walikota Bukittinggi Marfendi Whatapp Wartawan, ini bahasanya.
“ Dalam bahasa Minang “ (Ancak kumpuan data yg co Iko sa bukik nyonpak.. tu viralkan, bia nak nampak kurang karajo pemko..Kalau cuman ciek bantuak Iko, nan KA Kanai Yo wartawan senyo mah.. dianggap tukang cukia se
Yo.. pabanyak stek pak.. boa bahaso “cuman jadi pajangan” cocok judul Jo isi.. kalau cuman ciek)
Artinya 🙁 Bagus kompulkan data sebukit nya pak, kemudian viralkan, biar kelihatan kurang kerja pemkot. Kalau hanya satu bentuk ini yang akan kena ya wartawan sendiri, dianggap tukang congkel.
Ya perbanyak sedikit pak bagaimana bahasanya” cuman jadi pajangan” cocok judul dengan isi, kalau Cuma satu)
Anggota DPRD Kota Bukittinggi dari Partai Demokrat yang juga mantan wartawan Edison Nimli menanggapi WA Wakil Walikota Marfendi, mengatakan kepada LacakPos.co id di Gedung DPRD Bukittinggi, Senin (24/5/2021)
Hurusnya seorang Wakil Walikota Marpendi mengetahui apa tugas wartawan, salah satunya sosial control apa yang terjadi dimasyarakat. Sangat tidak bijak mengatakan kata-kata bahwa wartawan, mencongkel-congkel kerjaannya seperti yang ditulis pada WA yang berbahasa Minang, ujarnya.
Lebih lanjut kata Edison, sebelumnya dia sudah disampaikan melalui media, agar tendon air tempat cuci tangan selalu diisi beserta sabun. “ Kita mengimbau kepada masyarakat, mematuhi protokol kesehatan, Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3 M)”.
Sekarang masih ditemukan Tendon air tempat cuci tangan yang kosong, didepan Puskesmas Rasima Achmad dipusat kota lagi. Harusnya pemberitaan ini dianggap mengingatkan, jangan dianggap negative.
Selama ini yang dilihatnya dilapngan, yang turun tangan mengisi Tandon air dari PMI Bukittinggi yang dipimpin H Khairunas, haruanya Pemko Bukittinggi lebih peduli. Mereka punya armada Truk air PDAM, Damkar, kenapa tidak diberdayakan ? semua armada ini kan dibawah Pemko Bukittinggi.
Harapannya dalam kondisi Covid-19 yang mulai naik ini semua pihak harus peduli untuk menjaga untuk kembali melandai, agar anak sekolah dapat kembali belajar secara tatap muka, ungkapnya.(GUS)