Bupati Sangihe Buka Peluang Pekerja Raup Upah Puluhan Juta di Jepang

SANGIHE – LACAKPOS.CO.ID – Di tengah situasi pandemi covid- 19 yang sampai saat ini masih menjadi masalah besar di semua wilayah NKRI, bukan penghalang bagi Bupati Jabes Ezar Gaghana untuk melakukan terobosan untuk memberikan lapangan kerja bagi pekerja migran Indonesia khususnya masyarakat Sangihe yang ingin bekerja di luar negeri.

Hal ini di buktikan JEG (sapaan akrab Bupati Sangihe) hasil dari audensi beberapa pekan yang lalu dengan perusahaan, kamis (08/04/2021) Jabes Gaghana menghadirkan Regional Maneger PT. Jayadi Global Education Center (JG4C), Fourlen Margareth Mintje di Papanuhung santiago Tampungang Lawo.

Bacaan Lainnya

“Bahwa PT.Jayadi Global Education Center merupakan mitra kerja pemerintah Kabupaten kepulauan Sangihe dalam rangka menyiapkan Anak-Anak kita untuk bekerja di Jepang mulai dari proses pelatihan sampai dengan proses pemberangkatan yang pendaftarannya di buka mulai hari ini di Dinas Tenaga Kerja”, ucap Kepala Dinas Tenaga Kerja Kab.Sangihe, Pangandaheng, Kamis (08/04/2021).

Dalam penjelasannya, Bupati Sangihe mengatakan bahwa kegiatan ini adalah kesempatan kerja di Jepang dan sebagai langkah pemerintah Daerah mengatasi pengangguran.

“Terkait dengan kondisi riil yang ada di masyarakat, setiap tahun angka pengangguran kita terus naik 2 tahun lalu kita 3,5% tahun lalu naik menjadi 4,2%, tahun ini naik menjadi 4,5%, kenapa dia naik, karna anak-anak kita yang selesai sekolah banyak yang tidak mendapatkan lapangan pekerjaan. Sementara di jepang kekurangan tenaga kerja seperti perawat, pertanian, otomotif, ini peluang untuk masyarakat Sangihe yang mempunyai Ijazah minimal SLTA atau S1untuk bekerja di Jepang dengan gaji puluhan juta dalam sebulan, “ucap Bupati Sangihe.

Lebih lanjut dikelaskan oleh Regional Maneger PT.Jayadi Global Edication Centre(JG4C), Fourlen Margareth Mintje bahwa proses calon tenaga kerja yang akan di kirim ke Jepang di lakukan secara online.

” Namun khusus untuk peserta dari sangihe, kami akan mengkhususkannya secara ofline, yakni pihaknya siap mengirim tenaga pengajar ke sangihe selama 5 bulan,”ujarnya.(Rudy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *