Kadis Pendidikan Minahasa Riviva Maringka: Pembelajaran Daring Dan Luring Ditingkatkan

Minahasa, lacakpos.co.id – Mengingat wabah covid-19 masih mewabah secara keseluruhan, sehingga di Kabupaten Minahasa untuk pembelajaran daring dan luring lebih ditingkatkan ucap Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa, Drs.Riviva Marinka MSi di ruang kerjanya Rabu 26/8/2020.

Metode yang sementara dilakukan seperti: Singkatan daring, artinya, belajar dalam jaringan (Online) juga bisa di tarik dari Kementrian. Diantaranya, aplikasi ruang guru, Zenius, Quipper,Cakap, Kipin School dan sebutan luring, artinya belajar luar jaringan, diantaranya belajar liwat TVRI di jam 8 pagi, ada juga modul-modul dan tugas-tugas yang sudah di berikan guru liwat Grup WA, ada juga guru yang datang ke rumah-rumah setiap murit, sebut Maringka.

Dengan pembelajaran tersebut, tentunya dibutuhkan peran serta siswa dan orang tua siwa, agar belajar dari rumah atau BJJ (belajar jarak jau lebih efektif dan efisien, ungkapnya.

“Beberapa hari yang lalu saya turun langsung sampai ke wilaya dimana sekolah-sekolah yang jaringannya kurang baik, contohnya, Desa Pinasungkulan, Desa Teling, Desa Kumu, Desa Poopo, di wilayah tersebut siknalnya kurang baik, sehingga lebih di optimalkan sistem luring aga semua siswa bisa terjangkau, dan bisa belajar secara maksimal,” ujar Riviva.

Kalau terkait dana bos, itu bole-boleh saja untuk membeli kouta data, dan dibagikan ke siswa, tetapi masih banyak yang lebih penting, untuk digunakan kepentingan sekolah, kalau untuk beli kouta data, para siswa saat ini tidak lagi mengeluarkan biaya teransportasi, dengan begitu, itu aja yang digunakan untuk membeli kouta data, terkecuali ada bantuan lain untuk Kouta data, terangnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa saat ini dilingkungan Pendidikan memakai Temah : Belajar dari Covid-19, karena ini adalah momentum untuk belajar formasi teknologi secara firtual, mungkin jika keadaan tidak begini, ada-ada saja yang menolak dengan sistem seperti ini, dengan adanya Covid, mau tidak mau harus ikut sistem begini, ujar Maringka.

Pada akhirnya ia berharap, dengan sekolah dari rumah atau BJJ (belajar jarak jauh) para siswa bisa mengatur waktu, dan bisa membantu orang tua di rumah, dan sebaliknya orang tua juga bisa memacu dalam pembelajaran anak didik dan mendidik tentang ke arifan lokal misalnya, belajar masak, cucian dan lain sebagainya, dengan terus mengoptimalkan dan memanfaatkan semua bentuk pembelajaran yang sudah di terapkan, tutup Kadis Pendidikan Riviva Maringka.***/ (BL)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *